laman

Minggu, 25 September 2011

BERSUCI DARI NAJIS DAN DASAR HUKUMNYA

Salah satu diantara keistimewaan dalam Islam adalah perhatiannya terhadap kebersihan dan kesucian seseorang, terlebih didalam beribadah kepada Alloh SWT. Kebersihan dan kesucian jasmani berkaitan dengan perihal yang bersifat lahiriyah meliputi badan, pakaian, tempat dan alat - alat yang digunakan untuk makan - makanan, minuman semuanya harus terhindar dari kotoran dan najis. Sedangkan kebersihan dan kesucian rohani adalah berkaitan dengan perihal yang bersifat.bathiniyyah yaitu segala apa yang ada hubungannya dengan melaksanakan ibadah kepada Alloh SWT, harus dapat pastikan : bahwa dirinya dalam keadaan yang suci dari najis:dun hadats.
Dasar hukumnya didalam Al-Qur'an nwupun Al-Hadits banyak petunjuk - petunjuk yang berkaitan dengan kebersihan dan kesucian antara lain

Artinya : Dan pakaianmu bersihkanlah (QS. Al-Mudatsir : 4 )

Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang – orang yang taubat dan menyukai orang – orang yang mensucikan diri ( QS. Al Baqoroh : 222)
Sabda Nabi riwayat At Thobaroni dan Siti Aisyah R.A

Artinya : Islam itu agama bersih, maka jagalah kebersihan (kesucian) karena sesungguhnya tidaklah akan masuk surga kecuali orang yang bersih

Artinya : Kebersihan itu adalah sebagian dari iman (HR, Muslim)

Artinya Dari Said lbnu Musayyab : ia berkata sesuttgguhnva Alloh adalah, dzat yang suci dan menyenangi kesucian, yang bersih dan menyukai kebersihan, yang mulia dan menyukai kemulian yang murah dan menyukai kemurahan. Oleh karena. itu bersihkan pekarangan rumahmu dan janganlah menyerupai orang Yahudi (yang selalu membiarkan sampah ayu kotoran yang bertumpuk-tumpuk dirumahnya ) ( HR. At Turmudzi )

1. Manfaat bersuci dari najis
Najis adalah sesuatu yang kotor, najis harus dibersihkan dan disucikan agar 'diri kita terhindar dari kotoran, lawan dari najis adalah suci. dalam hal ini najis merupakan istilah yang berkaitan dengan dua hal yaitu At Hadats dan Al Hubts, akan tetapi menurut bahasa penggunaan istilah najis adalah suatu yang kotor, baik bersifat hissy ( dapat diindera ) seperti ; kencing tinja dan darah, maupun yang bersifat ma'nawi ( abstrak ) seperti : dosa.


Didalam ajaran Islam tidak hanya mengajarkan kebersihan dan kesucian dari segi lahiriyah raja, melainkan juga dari segi bathiniyyah. Oleh karena itu seseorang dituntut untuk mencari ilmu pengetahuan yang memadai, agar dapat membedakan sesuatu yang suci dari najis, misalnya bagaimana mensucikan najis dari anggota badan, pakaian, makanan dan lain sebagainya, sehingga kita benar - benar suci dan bersih segala kotoran dan najis.

2. Hikmah Bersuci dan Najis
Bersuci dari najis adalah sebagai cermin membersihkan kotoran dari badan, pakaian. tempat, makanan dan lain sebagainya dengan menggunakan alat bersuci, seperti : air, yang bisa dipakai untuk bersuci. Dengan demikian, maka segala sesuatunya bersifat bersih dan suci, sehingga bisa diambil hikmahnya didalam kehidupan setiap hari. Adapun hikmah bersuci antara lain
a. Menjadikan, diri manusia dan lingkungannya yang bersih dari segala kotoran hingga menghindari dari segala penyakit.
b. Menjadikan sarana mendekatkan diri kepada Alloh SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al- Qur'an surat Al- Baqoroh ayat : 222.
c. Bisa memperluas pergaulan dengan siapapun karena bersih itu sehat.
d. Mendidik manusia berakhlaq mulia dan menjadi cermin jiwa seseorang, sebab dengan hidup bersih akan membiasakan diri, untuk berbuat yang terbaik dan teruji
bersuci itu adalah sebagaian dark keirnanan seseorang, sesuai dengan sabda Rosululloh SAW dalam sebuah haditsnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar